Gambaran utama cara kerja dari arduino adalah sebagai berikut
Input->Proses->Output ya memang seperti inilah gambaran
semua sistem komputer yang menjadi pembeda satu sistem dengan sistem lainnya
adalah detail dari setiap tahapan input dilanjutkan dengan proses dan hasil
yang dikeluarkan.
Sumber input pada arduino adalah dari PIN yang tersedia pada board
arduino. Misal arduino dihubungkan dengan sensor jarak (sensor PING) dan
buzzer. Sensor ping dihubungkan dengan pin digital i/o 4 dan buzzer dihubungkan
dengan pin i/0 7. Anggaplah jika sensor ping menghasilkan jarak 100 cm ke atas
maka buzzer akan berbunyi, jadi algoritmanya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5: Algoritma Arduino
Jadi proses yang terjadi pada mikrokontroler hanyalah proses
situasi if then else. Inputnya diambil dari pin 4 dan outputnya akan disalurkan
ke pin 7. Cukup sederhana kan cara kerjanya, intinya adalah mengambil data
input dari pin yang diatur untuk menerima data dan data input yang diterima
dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai kebutuhan dan hasil prosesnya
disalurkan kembali ke pin outputnya.
2.2.4 Jenis-Jenis Arduino
ARDUINO USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau
komunikasi komputer. Contoh:
Gambar 2.6: Arduino USB
• Arduino Uno
• Arduino
Duemilanove
• Arduino
Diecimila
• Arduino NG
Rev. C
• Arduino NG
(Nuova Generazione)
• Arduino
Extreme dan Arduino Extreme v2
• Arduino USB
dan Arduino USB v2.0
ARDUINO SERIAL
Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau
komunikasi komputer.
Gambar 2.7:
Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
ARDUINO MEGA
Papan Arduino mirip dengan arduino uno dengan spesifikasi yang
lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan
sebagainya. Contoh:
Gambar 2.8:
Arduino Mega
• Arduino Mega
• Arduino Mega
2560
ARDUINO FIO
Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.
Gambar 2.9:
Arduino Fio
ARDUINO LILYPAD
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00,
LilyPad Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04.
Gambar 2.10:
Arduino LilyPad
ARDUINO BT
Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.
Gambar 2.11:
Arduino BT
ARDUINO NANO & ARDUINO MINI
Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:
Gambar 2.12:
Arduino Nano dan Arduino Mini
• Arduino Nano
3.0, Arduino Nano 2.x
• Arduino Mini
04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
Dari semua jenis arduino yang ada, arduino yang paling sering dan
paling mudah digunakan adalah arduino uno R3.
• Arduino Uno,
jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula
sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi
yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi
3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O
digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB
type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
• Arduino
Esplora. Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone,
karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu hanya
perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
Gambar 2.13:
Arduino Eksplora
ARDUINO UNO
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis
ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack
power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
Gambar 2.14: Arduino Uno
Apakah arduino? Arduino adalah merupakan sebuah board minimum
system mikrokontroler yang bersifat open source. Didalam rangkaian board
arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari
Atmel. Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya
sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah
terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram
mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler
yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan
program ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk
loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin
digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai
output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah
tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi
pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan
0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang
pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin
analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source
arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam
menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai
tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai
semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.
2.2.5 Tutorial Bahasa Pemrograman Arduino
Arduino menggunakan pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini
adalah sedikit penjelasan yang ditujukan kepada anda yang hanya mempunyai
sedikit pengalaman pemrograman dan membutuhkan penjelasan singkat mengenai
karakter bahasa C dan software Arduino. Untuk penjelasan yang lebih mendalam,
web Arduino.cc adalah sumber yang lengkap.
Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada.
• void setup( )
{ } o Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika
program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
• void loop( )
{ } o Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara
terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format
penulisan.
• //(komentar
satu baris) Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti
dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan
apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
• /*
*/(komentar banyak baris) Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat
dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di
antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
• { }(kurung
kurawal) Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir
(digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
• ;(titik koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma
yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai
instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
digunakan untuk memindahkannya.
• int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka
desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
• long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari
memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.
• boolean
(boolean) Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar)
atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.
float (float) Digunakan untuk angka desimal (floating point).
Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan
3.4028235E+38.
• char
(character) Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65).
Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti
matematika yang sederhana)
• = Membuat
sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang
sama dengan 20)
• %
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain
(misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2)
• + Penjumlahan
• - Pengurangan
• * Perkalian
• / Pembagian
Operator Pembanding
Digunakan untuk membandingkan nilai logika.
• == Sama
dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE
(benar))
!= Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau
12 != 12 adalah FALSE (salah))
• < Lebih
kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah
FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
• > Lebih
besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah
FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain
dan bisa dicari di internet).
1. if..else,
dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) { } else if (kondisi)
{ } else { }
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang
ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka
akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode
pada else yang akan dijalankan.
2. for, dengan
format seperti berikut ini:
for (int i =
0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam
kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang
diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–.
Digital
1. pinMode(pin,
mode) Digunakan untuk menetapkan modedari suatu pin, pin adalah nomor pin yang
akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa
digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
2. digitalWrite(pin,
value) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
3. digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini
untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau
LOW (diturunkan menjadi ground).
Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk
beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk
menghadapi hal yang bukan digital.
1. analogWrite(pin,
value) Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu
pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan
sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog.
Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~
0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
2. analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran
voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk
5 volts).
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem kompuer fungsional dalam
sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah
kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca
dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar
membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca
tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan andapun bisa pula
menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan
menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem
pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol
peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara
harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan
CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini. Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang
dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls,
mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi
ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan
mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis.
Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
•
Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
•
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
•
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler
tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan
reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock
internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah
beroperasi. Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian
mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama.
2.3.1 Sejarah Mikrokontroler
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika
digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang
bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat
mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu
Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan
Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir
membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu
sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol
peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara
harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan
CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan
secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor,
peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran,
biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan
mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih
ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
• Sistem
elektronik akan menjadi lebih ringkas
• Rancang
bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem
adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
• Pencarian
gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi
komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi
kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran
(I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari
sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang
langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator,
konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya
hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler
tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan
reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock
internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah
beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita
memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
1. Sistem
minimal mikrokontroler
2. Software
pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian
mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama,
yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1.
Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2.
Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankanprogram mulai
dari awal
3.
Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detakpada CPU
4.
Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberisumberdaya
Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no
2 ,3 sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah
diseting dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak
perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan
spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan
PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian
clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya
menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai
dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument
dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit
pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer
dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel
mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang
merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS
48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit
sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan
mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan
dilengkapi fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah
sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah
mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel
dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC
dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah
banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbedabeda). Dengan
mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem
untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak
jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun
menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan
peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat
ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash
PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi
sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi
high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan
memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau
dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8
bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
Bentuk Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin
Gambar 2.15:
Bentuk Fisik Mikrokontroler
Arsitektur perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki,
32 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8
kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC,
sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya
untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dll. Karakteristik lainya
dari mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :
• 32 jalur
masukan/keluaran yang dapat diprogram
• Dua timer
counter
• 16 bit RAM
128 byte
• Lima
interrupt
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya
satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada
perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya
besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar,
sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang
kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar,
artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM)
yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpan sementara, termasuk registerregister yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.
Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler
• Penggerak
pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan
pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah
dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti
karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output
langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa
assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa
pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap
diwajarkan.
• Mikrokontroler
tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi
satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai
komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan
sistem.
• Sistem
running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan
parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau
program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat
mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
• Pada
mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O
yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
• Harga untuk
memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
2.3.2 Mengakses Mikrokontroler
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler
tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan
reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock
internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah
beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita
memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
• Sistem
minimal mikrokontroler.
• Software
pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian
mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama,
yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
• Prosesor,
yaitu mikrokontroler itu sendiri.
• Rangkaian
reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
• Rangkaian
clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
• Rangkaian
catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Sistem Polling dan InterupsiPolling sebenarnya bukan suatu fitur ,
ini adalah sesuatau yang harus dilakukan jika mikrokontroler yang dipilih tidak
memiliki interupsi. Polling adalah teknik perangkat lunak dimana kontroler
secara terus menerus menanyakan suatu perangkat jika membutuhkan
servis.Perangkat membuat suatu tanda ketika data siap untuk ditransfer ke
kontroler, dimana kontroler akan melihat pool berikutnya. Beberapa perangkat
dapat dipolled dengan sukses, dengan kontroler yang meloncat kepada rutin
program yang lain, tergantung pada flag mana yang telah diset.
Dasar dari polling adalah setiap fungsi memakai tipe roundrobin
untuk menanyakan ketika mereka dalam keadaan yang membutuhkan sebuah servis,
kita dapat membuat mereka (prosedure/fungsi) memanggil fungsi mereka sendiri
ketika prosedure tersebut membutuhkan penanganan lain. Ini disebut dengan
“interupt”, ketika perangkat menginterupsi eksekusi program utama. Prosesor
lalu akan mengambil waktu untuk keluar dari eksekusi program normal untuk
menguji source interrupt dan mengambil aksi tertentu. Setelah itu, eksekusi
program normal dilanjutkan. Sebuah servis interrupt dengan kata lain seperti sebuah
sub-rutin, untuk melakukan perintah lain yang sebelumnya tidak dijalankan
sehingga dapat diantisipasi oleh prosesor untuk menyesuaikan sebagian waktu,
untuk mengeksekusi perintah baru dan menghentikan program utama yang kemudian
dijalankan kembali jika tidak ada pemanggilan prosedur lain pada badan program.
Pemakaian prioritas interupsi di atas memiliki beberapa peraturan
yang tercantum dibawah ini:
1. Tidak ada
interupsi yang menginterupsi interupsi prioritastinggi.
2. Interupsi
prioritas tinggi boleh menginterupsi interupsiprioritas rendah.
3. Interupsi
prioritas rendah boleh terjadi jika tidak ada interupsi lain yang sedang
dijalankan.
4. Jika dua
interupsi terjadi pada waktu bersamaan, interupsi yang memiliki prioritas lebih
tinggi akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika keduanya memiliki prioritas sama,
maka interupsi yang berada pada urutan polling akan dikerjakan terlebih dahulu.
Mikrokontroler ATMEL secara otomatis akan menguji apakah sebuah
interupsi bias terjadi setelah setiap instruksi dikerjakan. Pengecekan ini
mengikuti suatu alur yang disebut dengan Polling Sequence dengan urutan:
• Interupsi
Eksternal 0
• Interupsi
Timer 0
• Interupsi
Eksternal 1
• Interupsi
Timer 1
• Interupsi
serial
Ini berarti jika sebuah interupsi serial terjadi pada waktu
bersamaan dengan interupsi eksternal 0, maka interupsi eksternal 0 akan
dikerjakan terlebih dahulu dan interupsi serial baru akan dikerjakan setelah
pengerjaan rutin interupsi eksternal 0 selesai dilakukan.
2.3.3 Fitur AVR ATMega328
ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang
mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap
proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed
Instruction Set Computer). Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara
lain :
• 130 macam
instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
• 32 x 8-bit
register serba guna.
• Kecepatan
mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
• 32 KB Flash
memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash
memori sebagai bootloader.
• Memiliki
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB
sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat
menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
• Memiliki SRAM
(Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
• Memiliki pin
I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
• Master /
Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu
memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program
dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan
instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang
memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus
clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada
ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari
register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit
pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori
data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan
R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan
R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat
memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba
guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory
mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus
antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART,
SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register– register ini menempati memori
pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Berikut ini adalah tampilan architecture ATmega 328
:

Gambar 2.16: Architecture ATMega328
2.4 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum
Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol Ω
(Omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh
EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang
harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui
bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).

Gambar 2.17:
Resistor
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah
gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan
lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke
dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari
resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama
selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Jumlah gelang yang melingkar
pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor
dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang
toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil)
memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan
seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir
adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah
dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan
warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua
berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja
yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika
gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%.
Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang
dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini
resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka
nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari
tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi
gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya
adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah
berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai
resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100
= 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan
dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar
watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiriarus listrik, maka akan terjadi
disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu
resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor
tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik
memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.
Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak
langsung dibadannya, misalnya 100W5W.
2.5 Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu
alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator
memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga
dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih
dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan
Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan
kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding
komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa
Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore",
bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol
Condensador.
2.5.1 Prinsip dasar dan
spesifikasi elektriknya
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahanbahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal
diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah
satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Gambar 2.18:
Kapasitor
2.5.2 Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa
sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan
1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat
ditulis :
Q = CV ................(1)
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan
mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis
sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2) Berikut adalah tabel contoh
konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat
besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F),
nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk
memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca
sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100p.
2.6 Transistor
Pengertian Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor
yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan
Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan
penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak
lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran
listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber
listriknya. Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti
pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut
dapat kita simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan
bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali
ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain.
Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi
menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.
Gambar 2.19:
Transistor
2.6.1 Cara Kerja Transistor
Hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe dasar modern. Tipe
dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di
singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja bedasarkan
arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya. Dalam dunia
elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama
dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat. Rangkaian analog
terdiri dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio.
Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga terdapat
transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.
2.6.2 Jenis-jenis transistor
Transistor
mempunyai 3 jenis yaitu :
1. Uni
Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai
satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk
switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Gambar 2.20: Uni Junkotion Transistor
2. Field Effect Transistor (FET)
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah
antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET
yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang
memang memerlukan. Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan
transistor.
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat
pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET
(MOSFET).
Gambar 2.21: Field Effect Transistor
3. MOSFET
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang
mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai
input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka
MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya.
Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh
amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
Gambar 2.22: Bentuk Fisik Mosfet
Gambar 2.23: Simbol Mosfet
Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu
diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik,
mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder
yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam
MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
2.6.3 Fungsi Transistor
Sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika.
Karena di dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai
jangkar rangkaian. Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3
kaki elektroda, yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor (E). Dengan adanya 3
kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan
mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya.
• Sebagai
penguat amplifier.
• Sebagai
pemutus dan penyambung (switching).
• Sebagai
pengatur stabilitas tegangan.
• Sebagai
peratas arus.
• Dapat menahan
sebagian arus yang mengalir.
• Menguatkan
arus dalam rangkaian.
• Sebagai
pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
Jika dilihat dari susuan semi konduktor, Transistor dibedakan lagi
menjadi 2 bagian, yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN. Untuk dapat
membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat dari bentuk arah panah yang
terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP arah panah akan mengarah ke
dalam, sedangkan pada transistor NPN arah panahnya akan mengarah ke luar. Saat
ini transistor telah mengalami banyak perkembangan, karena sekarang ini
transistor sudah dapat kita gunakan sebagai memory dan dapat memproses sebuah
getaran listrik dalam dunia prosesor komputer. Dengan berkembangnya fungsi
transistor, bentuk dari transistor juga telah banyak mengalami perubahan. Salah
satunya telah berhasil diciptakan transistor dengan ukuran super kecil yang
hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang sudah dikemas di dalam prosesor
komputer). Karena bentuk jelajah tegangan kerja dan frekuensi yang sangat besar
dan lebar, tidak heran komponen ini banyak digunakan didalam rangkaian
elektornika. Contohnya adalah transistor pada rangkaian analog yang digunakan
sebagai amplifier, switch, stabilitas tegangan dan lain sebagainya. Tidak hanya
di rangkaian analog, pada rangkaian digital juga terdapat transistor yang
berfungsi sebagai saklar karena memiliki kecepatan tinggi dan dapat memproses
data dengan sangat akurat.
2.7 IC (Integrated Circuit)
IC atau integrated circuit adalah salah satu komponen elektronika
aktif yang merupakan gabungan dari ratusan bahkan ribuan komponen elektronika
seperti transistor, resistor, dioda, dan juga kapasitor. Jadi dalam komponen
ini tersimpan berbagai jenis komponen tersebut dalam bentuk yang lebih compact.
Dalam IC, komponen-komponen seperti transistor, resistor, dioda, dan juga
kapasitor tersebut diintegrasikan menjadi satu kesatuan rangkaian dalam kemasan
yang lebih kecil. Mayoritas IC dibuat dengan menggunakan bahan semikonduktor
berupa silicon. Dalam bahasa Indonesia, komponen IC juga kerap disebut dengan
nama sirkuit terpadu. Perlu diketahui bahwa komponen IC sangat bermacam-macam
dan memiliki fungsi yang berbeda-beda satu sama lain. Bentuk IC pun juga sangat
bermacam-macam, mulai dari yang mirip transistor, single in line, dual line,
sampai dengan persegi seperti prosesor komputer. Selain itu IC juga bisa
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian lagi. IC dapat dibedakan menjadi 2,
yakni IC monolitik dan juga IC hybrid. IC monolitik adalah jenis IC yang
berdiri sendiri mengatur satu blok rangkaian tanpa bergabung dengan IC lainnya.
Sedangkan IC hybrid adalah jenis IC yang terdiri dari beberapa IC yang
bergabung menjadi satu dalam sebuah blok PCB.

Gambar 2.24: Integrated Circuit
2.7.1 Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated Circuit)
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi dari komponen IC
sangatlah bermacam-macam tergantung komponen penyusunnya. Namun jika dilihat
dari fungsinya, IC dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni IC linier dan
IC digital. Berikut adalah beberapa fungsi dari IC linier dan IC digital.
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan
menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada
umumnya berfungsi sebagai :
• Penguat Daya
(Power Amplifier)
• Penguat
Sinyal (Signal Amplifier)
• Penguat
Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
• Penguat
Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
• Penguat RF
dan IF (RF and IF Amplifier)
• Voltage
Comparator
• Multiplier
• Penerima
Frekuensi Radio (Radio Receiver)
• Regulator
Tegangan (Voltage Regulator)
IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan
Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah”
atau dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”. IC Digital pada umumnya
berfungsi sebagai :
• Flip-flop
• Gerbang
Logika (Logic Gates)
• Timer
• Counter
• Multiplexer
• Calculator
• Memory
• Clock
• Microprocessor
(Mikroprosesor)
• Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan
Komponen Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic
Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada IC tersebut.
2.7.2 Kelebihan dan Keterbatasan
IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu merupakan Komponen
penting dalam setiap Peralatan Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika
menggunakannya. Pada Zaman sekarang, peralatan Elektronika yang canggih seperti
Handphone, Komputer, Audio/Video Player, Televisi, Kamera Digital, Konsol Game
dan Tablet PC sudah tidak lepas dari penggunaan IC (Integrated Circuit) sebagai
Komponen Utamanya. Meskipun memiliki banyak kelebihan dan memegang peranan yang
sangat penting dalam perkembangan Teknologi dan industri Elektronika,
Integrated Circuit atau IC juga memiliki berbagai keterbatasan ataupun
kelemahan yang tentunya memerlukan Komponen Elektronika lainnya sebagai
pendukung agar Rangkaian yang dirancang tersebut memenuhi kebutuhan dan fungsi
yang diinginkan. Sebagai salah satu contohnya, Integrated Circuit (IC)
merupakan komponen Elektronika yang hanya dapat beroperasi di tegangan yang
rendah (misalnya 5V ataupun 12V). Oleh karena itu, jika sumber tegangannya
lebih tinggi daripada yang ditentukan, maka diperlukan Adaptor ataupun
rangkaian khusus untuk menurunkan tegangan dan arus listriknya. Pada umumnya,
kita dapat menemukan Adaptor sebagai penurun tegangan pada Laptop ataupun
Handphone, Power supply yang mengkonversikan tegangan 220V agar dapat
menyediakan sumber tegangan 5V untuk Motherboard dan Processor Komputer.
Disamping itu, kita juga dapat menemukan banyak komponen Elektronika pendukung
lainnya disekitar Komponen IC (Integrated Circuit) yang salah satu fungsinya
adalah untuk memberikan sumber tegangan dan arus yang cocok untuk
mengoperasikan IC. Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan keterbatasan
Integrated Circuit atau IC :
Keunggulan /
kelebihan IC (Integrated Circuit) 1. Berukuran Kecil.
2. Lebih Ringan.
3. Harga lebih
murah karena dapat diproduksi dalam jumlahyang banyak dan serentak dalam 1
(satu) wafer.
4. Lebih handal
karena tidak memerlukan hubungan solderdan interkoneksi yang sangat sedikit di
dalam Internal komponen IC.
5. Mengkonsumsi
daya listrik yang lebih kecil, hal ini dikarenakan ukuran IC yang kecil
sehingga pemakaian daya listrik pun lebih kecil.
6. Lebih mudah
diganti dan troubleshooting (perbaikan) jikaterjadi kerusakan pada rangkaian
Elektronika.
7. Cocok untuk
operasi sinyal rendah.
8. Dapat
melakukan fungsi yang lebih kompleks dan rumit.
Kelemahan
/ Keterbatasan IC (Integrated Circuit)
1. Tidak dapat
menghasilkan daya yang tinggi.
2. Hanya dapat
beroperasi di tegangan rendah.
3. Memerlukan
penanganan yang lebih hati-hati, IC tidaktahan terhadap penanganan yang kasar
serta sangat sensitif dengan Electrostatic Discharge (ESD).
4. Tidak tahan
terhadap Suhu yang tinggi. Oleh karena itu,memerlukan ventilasi ataupun kipas
dan Heatsink untuk membantu menurunkan suhu di sekitar IC.
5. Tidak tahan
terhadap tegangan tinggi yang berlebihan(Toleransi Tegangan sangat kecil dan
terbatas) karena dapat merusak komponen internal IC. Untuk mengetahui
Karakteristik ataupun tegangan IC yang cocok, diperlukan Datasheet dari
Produsen IC dalam merancang (design) Rangkaian Elektronika.
6. Memerlukan
koneksi luar ke komponen Induktor dan Transformator (Trafo) untuk melakukan
fungsi-fungsi yang berkaitan dengan Induksi dan Elektromagnetik. Hal ini
dikarenakan Teknologi IC saat ini belum memungkinkan untuk meng-integrasi-kan
Induktor dan Transformator ke dalam Internal IC.
7. Memerlukan
koneksi luar ke komponen Kapasitor untuknilai kapasitansi yang lebih dari 30pF.
2.8 Pushbutton
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus
aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Gambar 2.25:
Pushbutton
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi
listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang
unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button switch menjadi
device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja
mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem
kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button
switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On
dan Off.
Gambar2.26: Prinsip Kerja Push Button Switch
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan,
push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO
(Normally Open).
• NO (Normally
Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus
listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini
akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik.
Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push
Button ON).
• NC (Normally
Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup
(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak
NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik.
Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button
Off).
2.9 Dioda
Dioda adalah komponen aktif
semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat dioda yaitu
dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan
balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga
banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda
bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air
yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup
oleh dorongan aliran air dari depan katup.
Gambar 2.27:
Dioda
2.9.1 SIMBOL UMUM DIODA
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya
terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai
perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut
juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai
katoda (kaki negative = N).
Gambar 2.28: Simbol Umum Dioda
2.9.2 FUNGSI DIODA
1. Sebagai
penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai
penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman /
sekering
4. Sebagai
rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di
atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai
rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkankomponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai
pengganda tegangan.
7. Sebagai
indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai
sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai
sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai
rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
2.9.3 Jenis Dioda
Berikut jenis-jenis dioda:
Gambar 2.29: Jenis-jenis Dioda
1. Dioda Standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda
silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda
jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan
batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu.
Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu
normal. Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. Penyearah
sinyal AC
2. Pemotong
level
3. Sensor suhu
4. Penurun
tegangan
5. Pengaman polaritas
terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan
1N4148 (500mA)
Gambar 2.30: Dioda Standar
2. LED (light emiting diode)
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan
cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus
maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led
tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led
merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai
indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang
dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser
diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias
maju (forward).
Gambar 2.31: LED
3. Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain
itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level
tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka
pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar
diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).
Gambar 2.32: Dioda Zener
4. Dioda Photo
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan
menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda
photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan
optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).
Gambar 2.33: Dioda Photo
5. Dioda Varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai
kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya.
Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi
tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem
penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu
mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian
diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse.
Gambar 2.34: Dioda Varactor
2.9.4 KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode.
Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan
dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward
bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian
tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
Gambar 2.35: Dioda dengan Bias Maju
2.
Bias Mundur Dioda
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi
tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias
maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan
baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada
peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan
diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh
dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
Gambar 2.36: Dioda dengan Bias Negatif
2.10 Game Design
2.10.1 Tampilan Utama Game
Berikut ini adalah tampilan dari bentuk game Pinball menggunakan
Arduino yang digunakan.
Gambar 2.37: Tampilan Game
2.10.2 Karakter Bola
bola yang digunakan terbuat dari bahan metal seperti gambar
berikut ini :
Gambar 2.38: Karakter Bola
2.10.3 Papan Permainan
Lapangan bermain terbuat dari ¼ inci birch yang dihadapi kayu
lapis.
Gambar 2.39: Papan Permainan
2.10.4 Ball Shooter/Plunger
Rakitan penembak bola lengkap yang baru sesuai dengan kebanyakan
permainan Williams dan Bally / Williams dan merupakan pengganti yang hebat
untuk merek lain juga.
Lubang perlu dibor melalui bagian depan kasus agar plunger
melewatinya. Hal ini kemudian disekrupkan ke bagian dalam kasus ini. Perhatian
besar harus dilakukan untuk memastikan bahwa plunger sejajar dengan lapangan
permainan. Tempatkan tepi lurus pada lapangan bermain dan tandai titik di mana
ia menyentuh bagian dalam kotak. Lalu naik cukup sehingga bagian tengah plunger
sama tingginya sampai setengah tinggi dari pinball. (Pinballs berukuran 1 dan
1/16 inci dan tersedia di Pinball .)
Gambar 2.40: Ball Shoter
2.10.5 Flippers
Flippers berfungsi untuk menahan dan memukul bola agar tidak game
over
Gambar 2.41: Flippers
2.10.6 Pop Bumpers
Bumper pop dipasang dengan mengebor tiga lubang, dua untuk batang
penopang logam dan satu lagi untuk poros yang memicu saklar. Saat bola
menggelinding ke dalam cakram putih yang terlihat di atas, ia mendorong poros
ke bawah. Ini memicu saklar daun, yang kemudian mengaktifkan solenoida.
Solenoida kemudian menarik cincin logam ke bawah yang mengirimkan bola ke arah
yang berlawanan.
Gambar 2.42: Pop Bumpers
2.11 Definisi Gameplay
Konsep game ini bermodalkan sebuah Arduino Mega 2560 pada dasarnya
melakukan empat hal. Ini menentukan kapan saklar diaktifkan, ternyata lampu
menyala atau mati sesuai, melacak skornya, dan ini akan menampilkan nilai dan
nomor bola pada LCD kecil. Sebagian besar kabelnya cukup sederhana. Misalnya,
target terhubung ke salah satu masukan digital Arduino dan ke tanah. Ketika
kode mendeteksi bahwa input telah berubah dari yang tinggi ke rendah, ia
mengetahui bahwa target telah dipukul dan kemudian menyalakan lampu pinball LED
yang sesuai.
Satu-satunya komplikasi dalam hal ini adalah dari Bumper Pop.
Switch dan target rollover yang digunakan dalam game ini semua mendapatkan
kekuatan mereka dari Arduino. Pop Bumper mendapatkan mereka dari power supply
25 volt terpisah karena mereka membutuhkan lebih banyak jus daripada yang bisa
disediakan Arduino. Bumper Pop memang memiliki saklar yang mengaktifkannya,
tapi saya tidak bisa membacanya secara langsung karena voltase tinggi.
Akibatnya, saya pertama mengirim output dari Pop Bumper beralih ke pembagi
tegangan.
2.12 Interaksi Game
Interaksi yang terjadi dalam game pinball ini dimulai dengan
menarik tuas untuk melontarkan bola, setelah itu menggerakkan flipper dengan
menekan tombol pada tiap sisi papan permainan.