Yayasan
Yayasan
adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
Prosedur
dan legalitas
Bagi
badan usaha skala besar hal ini menjadi prinsip yang paling penting demi
kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada
tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang
dapat berupa izin sementara, izin tetap hingga izin perluasan.
Untuk
beerapa jenis badan usaha lainnya misalnya, sole distributor dari sebuah merek
dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment
sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika
perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan
barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah
dokumen yang diperlukan pada tahapan ini :
·
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
·
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bukti
Diri
Serta
perizinan yang perlu dipenuhi dalam badan usaha tersebut yaitu :
·
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
·
Surat Izin Usaha Industri (SIUI).
Tahapan Pengesahan
Menjadi Badan Hukum
Tidak semua badan usaha
harus berbadan hukum. Akan tetapi setiap badan usaha yang memang dimaksudkan
untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar maka hal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh
mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk badan usaha
tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan
badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD),
hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
Tahapan Penggolongan
Menurut Bidang yang Dijalani
Badan usaha dikelompokkan
kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani.
Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan
dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan,
perdagangan, pertanian dsb.
Tahapan Mendapatkan
Pengakuan, Pengesahan dan Izin dari Departemen Lain
Departemen tertentu yang
berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin.
Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain
yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya
Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri, yaitu berupa SIUP.
Berdasarkan ketentuan
perundang-undangan, CV diatur dalam Pasal 16 s.d. 35 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) sebagaimana juga proses pendirian firma, dan pada prakteknya di
Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan bahwa setiap orang yang hendak
mendirikan CV, dibuat dalam Akta Notaris (Otentik), dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) yang berwenang, serta kemudian diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara R.I
Oleh karena terdapatnya
kesamaan dalam pendirian tersebut, maka tahap-tahap pendirian CV adalah sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan ihtisar
isi resmi dari Akta Pendirian CV, yang meliputi :
Nama lengkap, pekerjaan
& tempat tinggal para pendiri;
Penetapan nama CV;
Keterangan mengenai CV
itu bersifat umum atau terbatas untuk menjalankan sebuah perusahaan cabang
secara khusus (maksud dan tujuan);
Nama sekutu yang tidak
berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama persekutuan;
Saat mulai dan berlakunya
CV;
Klausula-klausula penting
lain yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap sekutu pendiri;
Pendaftaran akta
pendirian ke PN harus diberi tanggal;
Pembentukan kas (uang)
dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari pihak ketiga, yang jika sudah
kosong berlakulah tanggung jawab sekutu secara pribadi untuk keseluruhan;
Pengeluaran satu atau
beberapa sekutu dari wewenangnya untuk bertindak atas nama persekutuan.
2. Mendaftarkan akta
pendiriannya kepada Panitera PN yang berwenang (Pasal 23 KUHD), dan yang didaftarkan
hanyalah akta pendirian firma (atau CV) atau ihtisar resminya saja (Pasal 24
KUHD);
Dalam hal ini, CV
tersebut didaftarakan pada tempat kedudukan/wilayah hukum CV, dengan membawa
kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang bersangkutan.
3. Para pendiri CV
diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta pendiriannya dalamTambahan
Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).
Berikut ini merupakan
ringkasan dari Tahapan Keseluruhan Proses Pendirian CV, yaitu:
Tahap 1 : Pembuatan Akta
Pendirian CV oleh Notaris;
Tahap 2 : Surat
Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
Tahap 3 : Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP);
Tahap 4 : Surat
KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
Tahap 5 : Pendaftaran ke
Pengadilan Negeri;
Tahap 6 : SuratIzin Usaha
Perdagangan (SIUP);
Tahap 7 : TandaDaftar
Perusahaan (TDP).
Apabila dari pendiri
dalam menjalankan usahanya berencana untuk ikut serta dalam suatu lelang/
tender yang dilakukan oleh instansi pemerintahan atau instansi lainnya, maka
harus dilengkapi dengan dokumen legalitas lainnya, yaitu berupa :
Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak;
Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP);
Tanda Daftar Perseroan
(khusus CV); dan
Keanggotaan pada Asosiasi
dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (jika
diperlukan).
Komentar :
Dari penjelasan di atas
dapat dikatakan bahwa suatu badan usaha berbeda pengertiannya dengan
perusahaan. Jenis-jenis badan usaha dikategorikan berdasarkan fungsi dan
kebutuhannya. Ada yang khusus untuk pemerintah, ada pula yang khusus didirikan
untuk melayani kebutuhan masyarakat / anggotanya.
Badan usaha yang
didirikan ada yang dikelola oleh pemerintah ada yang dikelola oleh seseorang
atau sekelompok orang. Untuk badan usaha yang dikelola oleh seseorang atau
sekelompok orang adalah bersifat tidak vital dan tidak menguasai hidup orang
banyak.
12. SDM dan Organisasi
·
Struktur Organisasi
Ø Fungsional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas
kerja.
Organisasi fungsional adalah suatu
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh
F.W.Taylor.
Ciri-ciri Fungsional:
·
Organisasi kecil
·
Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok
kerja staff ahli
·
Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
·
Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
·
Pengawasan dilakukan secara ketat
·
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
·
Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan
yang sama
Ø Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi
mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah
geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan
bukannya kesamaan keterampilan
Sistem penggajian terdiri dari jaringan
prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pembuatan daftar gaji
3. Prosedur pembayaran gaji.
4. Prosedur distribusi gaji.
Sistem pengupahan terdiri dari jaringan
prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
3. Prosedur pembuatan daftar upah.
4. Prosedur pembayaran upah.
5. Prosedur distribusi upah.
13. ASPEK PEMASARAN
Aspek
pemasaran merupakan faktor strtegis atau kunci dari keberhasilan perusahaan,
jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai seluruh
kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud.
Jika
propek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari penawarannya maka
sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space
masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk
baru yang direncanakan.
Untuk
mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa,
perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang perkembangan permintaan dan jumlah
pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan pendapatan,
selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.
·
SPESIFIKASI PRODUK
Dalam
pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk
fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk
Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan
pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Produk
identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia
di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen
produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan
daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan
bagian pengendalian kualitas.
Produk
yang ingin saya Pasarkan adalah Clothing atau Pakaian.
·
SEGMENTASI PRODUK
Membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
·
ANALISIS SITUASI PASAR
Pasar produk merupakan produk khusus yang
dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu
membelinya. Situasi pasar yang barang yang akan saya pasarkan sangatlah Umum
sekali dan sangat dibutuhkan semua orang bahkan bisa dibilang adalah bahan
pokok.
·
ANALISI PESAING
Menurut saya Clothing merupakan pasar yang
sangat sulit bersaing sebab pasar clothing di Indonesia sangatlah banyak bahkan
sekitar ribuan clothing akan tetapi sudah banyak clothing Indonesia yang diakui
dan diperjual belikan di Dunia dangan begitu jangan terlalu takut bersaing di
pasar clothing hanya saja anda harus mempercayakan konsumen anda bahwa barang
anda ada sesuatu yang lebih dari clothing yang lain dan harga bisa bersaing.
·
STRATEGI PROMOSI
Strategi promo saya tidaklah asing lagi
bagi dunia clothing,contohnya mengendors artis-artis dalam negeri ataupun bisa
di acara acara tahunan yang sangat membeludak dan memilih stand yang sering
dilewati oleh konsumen seperti contohnya adalah Jakarta Clothing Expo biasa di
bilang Jakcloth dan yang lainnya.
·
MEDIA PROMOSI BERBASIS TI
Dalam point ini tidak jauh beda dengan
strategi promosi saya,dan yang mungkin bisa saya tambahkan adalah produk saya
akan saya buatkan web agar konsumen bisa memilih atau memesan online dan
tentunya web yang didesain lebih baik dan lebih baik dari web clothing lainnya
1.
ASPEK KEUANGAN
Keuangan
merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana keuangan menjadi faktor
untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usahan yang akan dibuat.
Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di keluarkan serta
dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
·
Komponen Biaya / Anggaran Bisinis TIK.
Modal yang diinvestasikan akan digunakan
sebagai biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital)
terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga
pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya
hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar
perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat
pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan
investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai
obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber
pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal
sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu :
Ø Biaya
Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), besarnya
biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat
hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan
dengan kd.
Ø Biaya
Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), mengatakan
bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan
terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi
perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan
besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari
dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah
tingkat pajak marginal.
Biaya
Saham Freferen
Saham
preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri
atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah
adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut
Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat
pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Cost
of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya
modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang
diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing
Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas
modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga
bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan ß (resiko saham perusahaan).
Iramani dan Febrian (2005).
Adapun
variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut
:
Ø Tingkat
Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil
dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun.
Rf yang merupakan suku bunga obligasi
pemerintah atau surat hutang pemerintah.
Ø Return
Pasar ( Rm )
Return
pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per
bulan untuk tiap-tiap tahun.
Ø Resiko
Sistematis ( ß )
Perkiraan koefisien beta saham ( ß ) digunakan sebagai
indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan
regresi.
Biaya
modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut
Iramani dan Febrian (2005), dalam
praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari
berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan
merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
·
Estimasi Biaya / Satuan Biaya.
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam
membuat melakukan investasi. Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya
tempat, produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya.
Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian bagi
investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat berjalan dengan
optimal.
Definisi perkiraan biaya adalah seni
memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan
yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman
Soeharto_National Estimating Society USA), berdasarkan definisi, tersebut maka
perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :
·
Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan
atas hal-hal yang akan terjadi selanjutnya
·
Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah
ada yang digunakan sebagai informasi yang penting
Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
·
Tersedianya data dan informasi
·
Teknik dan metode yang digunakan
·
Kecakapan dan pengalaman estimator
·
Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman
perusahaan dari proyek-proyek yang pernah dikerjakan
·
Penyusunan Anggaran / Investasi
Perusahaan.
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan
dalam 1 periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom
up.
·
Top Down
Proses penyusunan anggaran tanpa penentuan
tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan
anggaran Top Down ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya
agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
·
Bottom Up
Proses penyusunan anggaran berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan
setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up
merupakan Komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.
·
Penyusunan Cash Flow Perusahaan.
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas
sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian pengeluaran dan penerimaan kas
di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain :
a.
Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas
bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung
dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari
transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
b.
Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan
yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
c.
Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan
segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang
mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu
akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income
statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat
likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat
likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi
segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain,
dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai
kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
Inflow yang masuk dapat dicatat di dalam
memo yang terdapat pada perusahaan begitu pula pada outflow sehingga pada saat
terjadi masalah, masalah tersebut dapat dianalisa dengan baik dan benar
sehingga mendapatkan solusi yang terbaik untuk ke depannya bagi perusahaan
tersebut.
5. Pencatatan Keuangan Sederhana
Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan
wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah omzet yang didapat oleh
perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik laba yang diperoleh
perusahaan dari satu periode secara kontinyu. Pembukuan keuangan perusahaan
biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil berbagai sumber
keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing , dan bagian perusahaan
lainnya.
a. Arus
Kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian
mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang dijalankan.
Diusahakan setiap ada pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat.
Catatan mengenai arus kas sangatlah penting. Pasalnya,
catatan arus kas merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan yang
lain. Dari catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis. Sebaiknya,
dibedakan buku untuk pos pengeluaran dan pendapatan. Dari catatan harian ini
dapat membuat rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas
(cash-flow).
a. Laporan
Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut, dapat membuat
laporan rugi laba. Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan
biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau
mungkin mengalami kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor aset, modal,
barang, dan utang dari laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan
metode garis lurus. Asumsi metode
ini: menganggap sebuah barang mempunyai
masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga
pembeliannya dengan masa pakainya.
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi
peyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian
tersebut dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah
kerugian lebih lanjut.
a. Neraca
Neraca penting dibuat
setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke
waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari
modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut.
Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset
perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas
menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. Nilai perusahaan bisa saja
bertambah atau berkurang karena perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.